Selasa, 11 Desember 2012

Novelnya Tong Hua yg Recommended (Part 2: Yun Zhong Ge)


Sekuelnya Da Mo Yao ini bikin perasaan pas ngebaca endingnya hampa bgt... serius, ne novel adl novel yg bkin galau ga kira2 pas uda kelar bacanya.. setelah 3 buku kelar di baca, endingnya... T.T...well, salah satu karya Tong Hua yg pling bagus mnurut sya, sukses mengombang ambingkan perasaan para reader.. kisah yg diceritain di novel ini bukan ttg ending yg bahagia ato sedih.. tpi perjalanan dri tokoh2 di dalamnya...
Novel ini menceritakan ttg Huo Yun Ge (anak bungsu pasangan dri Jin Yu dan Huo Qu Bing) serta kisah cintanya sma kaisar Zhao dan Meng Jue (anak angkatnya Meng Jiu).. Sya suka sekali dgn nama Huo bersaudara, kakak pertama mereka Yi, namany merujuk pada cahaya.. anak kedua mereka Yao yg dlam karakter hurufnya merujuk pada matahari, bulan dan bintang.. terakhir Yun Ge yg berarti nyanyian awan mnyatakan bahwa kedua orang tua mereka sngat mencintai kebebasan...

>>>>>>>>>>>>>>Yun Zhong Ge (雲中歌) --- Song in The Clouds <<<<<<<<<<<<<<<


At the right time, meeting the right person, is a lifetime of happiness.
At the right time, meeting the wrong person, is an experience in heatrtbreak.
At the wrong time, meeting the right person, is a life full of hopelessness.
At the wrong time, meeting the wrong person, is a path full of torment.
Sbenarnya char utama di novel ini adl Meng Jue, bsa terlihat dri se-complicated idupnya dia dsni.. Ada bberapa unsur sejarah yg dimasukkan ke novel ini dan Tong Hua mengemasnya dgn baik... Dan yg pling sya rasakan, sya bner2 ga suka ama Yun Ge.. beda sma ibunya (Jin Yu), Yun Ge ini terlalu naif, keras kepala, dsb.. hah.. coba sja dy bsa memaafkan pstilah hdup nya bhagia...


Huo Yun Ge
Cerita dibuka ketika para char masi bocah, saat itu Liu Fu Ling (kaisar Zhao) brsama pengawalnya lagi tersesat di gurun.. nah slah satu pengawalny adl jendral Zhao yg dlunya adl tmen Huo Qu Bing.. Yun Ge pun berperan sbg guide mereka agar bsa keluar dri grun.. Layakny kisah anak2 masa kecil, Yun Ge naksir ama Liu Fu Ling (gtw ne kalo ne cowo trnyata adl kaisar), jdilah dy ngasih kenang2n sepatunya bewarna hijau yg dijahit dgn mutiara.. kalo mitos sana, cewe yg ngasih cowo sepatu artinya bersdia buat dinikahin.. hehehe Yun Ge kecil gtw itu, tpi Liu Fu Ling yg pngetahuanny melebihi anak seusianya tau hal itu.. krena dy uda suka, jdilah diterima tuh sepatu dan mnta Yun Ge buat brjanji nemuin dia kalo suda dewasa nanti...
Liu Fu Ling (Emperor Zhao of Han)
Liu Fu Ling ini kisah hdupnya juga sedih.. dia merupakan anak dri kaisar Wu dgn selir Zhao.. selir Zhao ingin putranyalah yg dijadikan penerus tahta.. dia membiarkan saudara2 Liu Fu Ling (anak2 selir lain) berperang saling menghancurkan dan selir Zhao menjalin kerja sama dgn berbagai pihak utk mencapai tujuannya.. Liu Fu Ling ini anak yg cukup cerdas dan berbakat, saat masi muda ia bahkan bsa membacakan puisi2 yg rumit shingga ayahnya sngat senang thdapnya..mengetahui niat selirnya yg haus kekuasaan jdilah kaisar Wu mengeksekusi selir Zhao di depan Liu Fu Ling.. inilah yg menjadikan trauma mendalam bgi Liu Fu Ling, smpai akhirnya dia bertemu dgn Yun Ge yg menceriakan hidupnya wlopun itu sebentar sja...

Kemudian balik lagi ke Yun Ge, di perjalanannya pulang dia menyelamatkan seorang bocah dri pukulan para preman.. Bocah inilah yg nantiny diketahui adl Meng Jue.. Melihat kondisinya, Yun Ge memberikan sepatuny yg satu lagi kepada Meng Jue supaya bsa menukarny dgn uang dan pergi ke tabib.. Meng Jue mencemooh tndakan Yun Ge ini krena dia mengira Yun Ge pura2 baik, seperginya Yun Ge.. Meng Jue membuang sepatu tsb, tpi pda akhirnya ia mengambilnya kembali krena ia ingin mengembalikannya... Ia punya masa kecil yg menyakitkan dmana anggota keluarganya dibunuh krena pmberontakan.. jdi dia aj yg satu2ny slamat...sejak saat itulah dia jadi org yg pndendam dan haus ama kekuasaan...
Meng Jue
Meng Jue ini nantinya bkal diadopsi ama Meng Jiu, dia pun blajar bnyak hal dri bpak angkatnya ini.. krena bawahan Meng Jiu kenal ama keluarganya Yun Ge, diapun diam2 sering nguping pembicaraan mreka ttg Yun Ge, jdi stalker kmanapun Yun Ge pergi tanpa ia sadari ia sendiri justru menyukai gadis yg dlunya dibencinya...tapi syangnya Yun Ge cuma mengingat Liu Fu Ling dan sama sekali tidak mnyadari keberadaannya... T.T

Singkat cerita, Yun Ge yg sudah dewasa pergi ke Chang An utk mencari Liu Fu Ling.. dsini dy reunian ama Meng Jue (tpi Yun Ge gtw kalo itu adl bocah yg dia selamatkan), dia juga bertemu ama ponakannya Liu Fu Ling yg jdi org biasa yaitu Liu Bing Yi (Liu Xun nantinya akan menjadi kaisar Xuan).. Liu Bing Yi ini punya giok yg sma kyk Liu Fu Ling, jdilah trjadi kesalahpahaman.. Yun Ge mengira dia adl Liu Fu Ling, dan merasa sakit hati krena dia ga ingat Yun Ge bhkan uda punya pacar yaitu Xu Ping Jun (nantinya akan jadi Permaisuri Xu)..

Karena keseringan ama Meng Jue, Yun Ge pun tertarik ma dia.. tpi Meng Jue masi dilanda rasa dendam ama org2 yg uda ngebunuh kluarganya..jadilah Yun Ge kecewa krena telah dimanfaatkan..ia pun kabur dri Chang An.. tpi ditengah perjalanan trjadi musibah dmana dia disangka bagian dri pembunuh kaisar.. singkat cerita dia pun kembali reunian sama Liu Fu Ling.. Yun Ge syok krena Liu Fu Ling adalah kaisar dan telah mmiliki permaisuri Shang Guan (sumpaaaaa, ini char favorit sya di novel ini... T.T).. konflik sana sini terjadi.. dan.. yahhh... akhirnya menyedihkan... buku pertama bisa dilihat di koala sementara buku kedua di sparkskey.. utk buku ketiga masi on progress di sparkskey...

Sya bner2 suka ama char Shang Guan Xiao Mei a.k.a permaisurinya Liu Fu Ling, mskipun cuma char sampingan... tpi char ini bner2 hebat bgt.. usia 6 tahun dia uda jdi permaisuri (dalam kisah nyata Queen Shang Guan termasuk permaisuri termuda spanjang sejarah Dinasti Han, dia bahkan bergelar Empress, Empress Dowager sampai Grand Empress Dowager dalam hidupnya).. stelah kematian Liu Fu Ling, Shang Guan jdi ibu suri saat usianya baru 15 tahun...yaah, bberapa sisi ceritanya ad yg bner2 sejarah dan ada yg karangan Tong Hua, tpi ini char bnar2 mmbekas di hati.. Sya terjemahkan epilog dri Yun Zhong Ge bgiannya Shang Guan Xiao Mei "One Person's Forever and Always"..

Ketika Cheng Er membantu Xiao Mei menata rambutnya, Xiao Mei melihat di cermin bahwa terdapat seberkas uban di rambutnya. Xiao Mei dengan lembut mengambil segenggam uban itu, mengusap di antara jari-jarinya. 
Hati Cheng Er terasa amat sakit sampai dia merasa ingin menangis. Usia Xiao Mei terlalu muda utk beruban. Dia paling hanya beberapa tahun lebih tua dari beberapa selir di Istana. Tapi Yang Mulia .......... 
Kasim Liu Shun datang untuk mengumumkan bahwa beberapa selir berada di luar untuk memberikan penghormatan. Dia melambaikan tangannya dengan ringan dan Liu Shun berbalik. Dia bahkan tidak perlu menggunakan alasan dan memerintahkan semua Selir untuk pergi. Dia tersenyum. Liu Shun juga semakin tua. Ketika ia berbicara, ia tidak memiliki energi dan kekuatan seperti sebelumnya. 
Karena Kaisar yang sekarang menghormatinya dan rasa cinta bakti Putra Mahkota itu, posisinya di istana tak tersentuh. Dari selir yang paling disukai sampai yang terabaikan,  semua orang ingin mendapatkan kesan baiknya. Tapi hanya sedikit orang yang dapat melihatnya secara pribadi. Beberapa selir, bahkan ketika mereka telah melahirkan seorang pangeran, masih tidak tahu seperti apa rupa dari Ibu Suri. 
"Wanita tua di Istana Chang Le" menjadi bisikan legenda di akhir malam di Istana Wei Yang. 
Beberapa mengatakan dia lumpuh, bahkan jika Kaisar sebelumnya tidak memiliki istri lain, dia masih tidak bisa menggandung seorang anak. Mereka bahkan mengatakan Ratu Huo Cheng Jung memiliki penderitaan yang sama, itulah sebabnya dia tidak mampu menggandung seorang anak untuk Kaisar, dan itu adalah suatu penderitaan bahwa semua perempuan keluarga Huo lahir dengan nasib seperti itu. Beberapa orang mengatakan bahwa dia adalah seorang wanita dengan organ-organ internalnya sekeras batu, sehingga dia bahkan tidak bisa menyempurnakan pernikahannya dengan Kaisar. Beberapa mengatakan dia masih perawan karena Kaisar sebelumnya diam-diam memiliki wanita lain saat dia masih hidup. Kaisar sebelumnya tidak menjadikan wanita lain itu sebagai selir karena takut pada Shang Guan Jie dan Huo Guang. Beberapa mengatakan ia lemah dan menyedihkan, menangis ketika ia mengalami situasi apapun. Beberapa mengatakan ia dingin dan emosi, ketika setiap anggota dari kedua keluarganya meninggal, dia bahkan tidak meneteskan air mata. 
Mendengar semua rumor itu membuatnya ingin tertawa. Waktu adalah suatu hal yang menakutkan. Ternyata rambut wanita muda menjadi beruban, lengkungan pinggang seorang pria muda menjadi rendah. Tapi ..... waktu tidak bisa menghapus atau menggulung ingatannya. Dalam kesendirian hari-hari panjang di Istana Chang Le, dia perlahan-lahan membangkitkan ingatannya. 
Hari pertama ia melangkah kaki ke Istana Wei Yang, dia berusia enam tahun. 
Dia ingat mahkota phoenix berat yang dikenakannya itu sangat berat, ia gemetaran saat berjalan. Dia bisa mendengar musik gembira di sekelilingnya, tapi dia sangat takut sampai dia ingin menangis. Dia berdoa agar semuanya segera berakhir dan ibunya dengan cepat akan datang membawanya pulang. 
Dia mendengar semua orang berteriak, "Yang Mulia", tapi dia tidak melihat siapa pun mendekatinya. Dia tidak bisa menahan diri dan mengangkat kain merah yang menutupi wajahnya dan melihat sekeliling untuk Kaisar. Dia melihat dari kejauhan sosok yang menahan emosinya sendiri. Dia tertegun dan merasa seperti dia melakukan sesuatu yang salah, dengan cepat ia menjatuhkan kain merah yang menutupi wajahnya. Dia menyembunyikan semua ketakutan dan ketidakpastian di bawah mahkota phoenix nya. Dalam iringan musik , dia  dengan canggung mencoba untuk membungkuk saat ia teringat kata-kata ibunya. 
"Ibu, apa itu Permaisuri?" 
Ibunya mendorongnya di ayunan, mendorongnya lebih tinggi dan lebih tinggi. Dia tertawa, dan dalam suara tawanya, ia mendengar ibunya menjawab "Permaisuri adalah istri Kaisar. Kaisar adalah suami dari Permaisuri. " 
"Lalu apa itu istri?" 
"Seorang istri adalah seseorang yang akan menjalani seluruh hidupnya dengan suaminya." 
"Lalu apa itu suami?" 
"Seorang suami adalah seseorang yang akan menjalani seluruh hidupnya dengan istrinya." 
Dia kesal dan berkata "Jadi itu berarti aku harus menghabiskan seluruh hidupku dengan Kaisar? Itu tidak akan terjadi. Ibu, Aku ingin menghabiskan hidupku dengan Ibu. " 
Ibunya tidak mengatakan apa-apa untuk beberapa waktu, hanya mendorong dia di ayunan. Ketika dia berbalik, dia melihat ibunya meneteskan air mata.
......................
 
Dia berpikir di bawah mahkota phoenix nya .... jadi ini adalah orang yang akan menjalani seluruh hidupnya denganku? Dia tampaknya tidak bahagia sama sekali! Tapi aku juga tidak bahagia, aku ingin pulang! 
Ibunya tidak pernah datang untuk membawanya pulang. Dia tinggal sendirian di Pavilium Shu Fang. 
Ketika dia berusia tujuh tahun, dia pergi ke Shen Ming Tai (Menara Dewa, titik tertinggi di Istana). Ini adalah pertama kalinya Kaisar menjemputnya dan membawanya. Dia berjalan dengannya untuk mencari rumahnya. Dia digendong dengan lengannya saat ia berusaha keras untuk mencari orang tuanya. Dia terus berpikir dalam keadaan linglung, ibu mengatakan dia akan menghabiskan seluruh hidupnya denganku, menghabiskan seluruh hidupnya denganku ............ 
Kaisar begitu tenang, dia tidak mengatakan sepatah kata pun, hanya dengan ketenangan ia menggendongnya. Tapi ketakutan dan kecemasannya berkurang. 
Kemudian, ia mengamati bahwa Kaisar senang pergi ke Shen Ming Tai. Tapi Kaisar hanya melihat ke arah Barat, sementara dia selalu memandang ke arah Utara. Ketika dia berlari ke sana kadang-kadang, ia masih akan menjemputnya dan membawanya, membiarkannya melihat ke arah Utara. Meskipun mereka berdua tahu, apakah itu Utara atau Barat, mereka tidak bisa benar-benar melihat apa-apa. 
Ketika dia berusia delapan tahun, ia pertama kali mendengar seseorang di Istana membaca puisi Burung Pipit Kuning yang dikarang oleh Kaisar. Dia tidak yakin tentang makna keseluruhan puisi itu, tapi ia tahu bahwa Kaisar sedang berbicara tentang dirinya sendiri. 
Dia juga sering berdiri di tepi kolam dan menatap burung-burung terbang bebas di langit, membayangkan bahwa dia juga burung dan bisa terbang keluar dari Istana Wei Yang dan bebas. Dalam pembacaan puisi, ia tiba-tiba mengerti mengapa Kaisar menatapnya dengan kasih sayang. Karena dia mengerti dirinya. Dia diam dan jauh, tapi ia mengerti apa yang ia rasakan dalam hatinya. 
Dia secara bertahap tumbuh lebih tinggi, dan Kaisar mengabaikannya lebih dan lebih. Kadang-kadang ketika ia berlari ke arahnya di Shen Ming Tai, Kaisar akan berbalik dan pergi. Dalam sosok kepergian Kaisar, dia bisa melihat kelelahan yang terukir punggungnya. Dia mengerti bahwa Shen Ming Tai adalah satu-satunya tempat milik Kaisar di Istana Wei Yang. 
Karena dia mengerti, jadi dia berhenti. Dia berhenti pergi ke Shen Ming Tai. Yang bisa dia lakukan pada malam penuh bintang adalah berjalan-jalan dan mendengarkan suara seruling di kejauhan, nada-nada berputar-putar mengelilingi koridor istana ...... 
Bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan tempat ini? 
Semua kenangan dan kebahagiaan dalam seluruh hidupnya ada di sini. Orangtuanya dan saudara, bahkan kerabat, semua orang di dalam kota Chang An. Pada hari penghormatan kepada leluhur, ia pertama kali akan pergi mengunjungi orangtuanya, selanjutnya pergi mengunjungi kakek dari pihak ayah, kakek dari pihak ibu, ditambah pamannya dari kedua belah pihak keluarga. Berdiri di depan makam adiknya, dia akan membakar sebuah lukisan kuda untuk adiknya. Dia akan membakar bunga sutra dikuburan Bibi Lan, dan kemudian membakar saputangan sutra di depan makam Bibi Cheng Jun. 
Yang terpenting adalah tempat peninggalan Kaisar. Dia bisa duduk dan berdiri di Shen Ming Tai selama siang dan malam, pergi berjalan di sepanjang kolam untuk melihat burung pipit kuning, pergi ke Ping Ling untuk menyaksikan matahari terbit. Dalam istana ini, ingatannya dimana-mana. Dan memori ini hanya miliknya. Bahkan gadis bergaun hijau, sebebas awan, dengan senyum secantik melodi, gadis itu tidak akan pernah bisa memilikinya. 
Jika memiliki adalah sejenis kebahagiaan, maka memiliki kenangan ini adalah kebahagiaannya sendiri. 
"Yang Mulia?" Cheng Er memanggilnya. Ibu Suri sedang berada di dunianya sendiri lagi. 
Xiao Mei tersenyum meminta maaf dan melambaikan tangannya untuk Cheng Er agar pergi. Dengan santai dia menjatuhkan segenggam ubannya dan bangkit untuk berjalan ke jendela. Dia membuka jendela dan melihat deretan rajawali berbaris di langit biru, terbang ke Selatan. 
Kemana burung2 itu akan pergi, seperti apa tempatnya? Kakak Kaisar pasti tau sekarang. Kakak, aku tahu kalau kau telah bebas. Kau bisa mengikuti gadis yang seperti awan dan seperti sebuah lagu keluar dari Istana. Dia akan mengelilingi seluruh dunia dan menyelesaikan semua yg ingin kau lakukan. 
Tapi kau tetaplah milikku di Istana ini, di seluruh penjuru Istana ini. Di tepi kolam, di tangga Shen Ming Tai, di koridor istana. Dalam sekejap mata, rasanya seperti kau akan berjalan ke arahku. Larut malam, ketika aku menjulurkan telingaku untuk mendengarkan, aku masih bisa mendengar suara serulingmu. 
Keputusan resmi yang kau berikan kepadaku, aku tidak berpikir untuk pernah menggunakannya. Aku tahu dunia luar sangat luas. Tapi tak peduli seberapa besar dunia luar, jika bayanganmu tak ada di dalamnya, maka aku tak memperdulikannya. Tidak peduli betapa indahnya bunga-bunga itu, betapa indahnya pohon-pohon, betapa luasnya, betapa luar biasanya pria2 lain, tak satupun dari semua hal tsb kuinginkan. 
Aku hanya ingin tinggal di sini dan menjaga kenangan kita.. selamanya dan selalu.

Salam,






Tidak ada komentar:

Posting Komentar